Minggu, 15 April 2012

Efektifitas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


MAKALAH
EFEKTIFITAS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul EFEKTIFITAS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ini disusun berdasarkan standart materi pengantar pendidikan tahun 2011.
Adapun dalam penyususnan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.






                                                                                                               Penyusun





DAFTAR ISI

JUDUL ...............................................................................................................  i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................  iii

A.    Pengertian KTSP ..........................................................................................   1
B.     Bagaimana KTSP Disusun dan Dikembangkan ...........................................   1
C.     Hakekat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) ...........................   2
D.    Kelebihan dan Kelemahan KTSP .................................................................  2
E.     Konsep Dasar KTSP .....................................................................................  3
F.      Tujuan KTSP ................................................................................................   4
G.    Pengembangan KTSP ...................................................................................  4

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 6



A.    Pengertian KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh dan dilaksanakan pada tiap - tiap satuan pendidikan. Dalam hal ini, sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya. Namun demikian, tidak berarti sekolah bebas tanpa batas untuk mengembangkan kurikulumnya. Dalam pelaksanaannya tetap berpegang atau merujuk pada prinsip-prinsip dan rambu-rambu operasional standard yang dikembangkan oleh pemerintah, serta merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standard Isi (SI) yang telah ditetapkan.
Standard Isi (SI) yaitu lingkup materi minimal dan standar kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang berlaku secara nasional. Sedangkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) standar yang digunakan untuk melakukan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik. Standar komptensi lulusan ini terdiri dari standar kompetensi kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi mata pelajaran untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar kompetensi lulusan ini berlaku secara nasional, artinya menjadi acuan untuk dasar bagi penentuan kelulusan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Namun dalam pencapaiannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah setempat.

B.     Bagaimana KTSP Disusun dan Dikembangkan
1.      KTSP disusun oleh sekolah dan komite sekolah.
2.      Merujuk pada standar isi yang kompetensi lulusan Dan BSNP.
3.      Prinsip-prinsip dalam menyusun KTSP anatara lain:
a.       Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b.      Beragam dan terpadu.
c.       Tanggap terhadap ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
4.      Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan KTSP antara lain:
a.       Kurikulum disusun menyeluruh dan berkesinambungan
b.      KTSP memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
c.       Memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
5.      Acuan operasional penyusunan KTSP :
a.       Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
b.      Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
c.       Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
d.      Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

C.    Hakekat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dalam Era globalisasi dan pasar bebas kita dihadapikan pada perubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di “lautan lepas” yang dapat menyesatkan jika tidak memiliki “kompas” sabagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya. Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dengan lapangan kerja atau “one to one relafanship”, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit diikuti oleh dunia pendidikan , sehingga terjadi kesenjangan.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, berbagai analisis menunjukkan bahwa pendidikan Nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapat penanganan secepatnya, di antaranya berkaitan dengan masalah relevasi, atau kesesuaian antara bangunan. Dalam kerangka inilah pemerintah menggagas KTSP, sebagai tindak lanjut kebajikan pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. KTSP merupakan kurikulum operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP ini pemerintah berharap pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhabn dunia kerja dapat segera teratasi.

D.    Kelebihan dan Kelemahan KTSP
·         Kelebihan-kelebihan KTSP Antara lain:
1.      Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
2.      Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3.      KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4.      Mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih20%.
5.     Memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

·         Kelemahan-kelamahan dalam KTSP maupun penerapannya, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
2.      Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.
3.      Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.

E.     Konsep Dasar KTSP
KTSP disusun dan dikembangkan beradasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.
1.      Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.      Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pandidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
-          KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
-          Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mangacu pada standar nasional pendidikan.
Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Badan ini merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempbat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan segala kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang yang berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu merumuskan dan memetapkan visi dan misi dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program kegiatan operasional untuk mencapai tujuan sekolah.

F.     Tujuan KTSP
Tujuan KTSP dibagi menjadi dua, umum dan khusus.
·         Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara patisipatif dalam pengembangan kurikulum.
·         Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk :
1.      Meningkatakn mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan suberdaya yang tersedia.
2.      Meningkatakn kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3.      Meningkatkan kompterisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

G.    Pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dilandasi oleh Undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut:
·         Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas.
Dalam Undang-undang sisdiknas dikemukakan bahwa standar nasional pendidikan (SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. SNP digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. 
·         Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 adalah peraturan tentang standar nasioanl pendidikan (NSP), NSP merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam peraturan tersebut dikemukakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
·         Peraturan Mentari Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006.
Peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006 mengatur tentang standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
·         Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl No. 23 Tahun 2006.
Peraturan menteri pendidikan nasional No. 23 Tahun 2006 mengatur standar kompetensi lulusan untuk satuan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar kompetensi lulusan meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kolompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran, yang akan bermuara pada kompetensi dasar.
·         Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006.
Peraturan menteri pendidikan nasional No. 24 Tahun 2006 mengatur tentang pelaksanaan SKL dan standar isi. Dalam peraturan ini dikemukakan bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pdndidikan yang bersangkutan, dalam permendiknas tersebut dikemukakan pula bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari yang telah ditetapkan, dengan memeprhatikan panduan penyusunan KTSP pada satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun badan standar nasional pendidikan (BSNP).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar